Pengikut

Selasa, 03 Februari 2015

SEJARAH WALI

Sebutan nama Wali Songo sudah sangat terkenal di Indonesia, khususnya di pulau Jawa, dan di beberapa negara Asia lainnya seperti Malaysia dan Singapore.
Cerita Tentang WaliSongo
gambar walisongoMenurut cerita dari mulut ke mulut, sebutan wali songo identik terhadap 9 orang tokoh ulama penyebar Islam di tanah Jawa. karena menyebarkan Islam dan juga memiliki kesaktian atau karomah, maka ke-9 orang tokoh ulama ini dianggap sebagai wali yang kemudian dikenal dengan sebutan WaliSongo atau 9 wali.
Berdasarkan Pengertian Wali Songo
Selain dimaksudkan sebagai wali yang sembilan, Wali Songo juga dimaksudkan sebagai wali yg mulia dengan alasan bahwa perkataan songo/sanga berasal dari kata tsana yang dalam bahasa Arab berarti mulia. Pendapat lainnya lagi menyebut kata sana berasal dari bahasa Jawa, yang berarti tempat.
Berdasarkan Penelusuran Sejarah Islam di Indonesia
Menurut para peneliti sejarah perkembangan Islam di Asia khususnya di Indonesia, sebutan wali songo dapat juga dimaksudkan kepada sebutan untuk kelembagaanDewan Wali yang beranggotakan 9 orang tokoh ulama pada masa itu (sejenis dengan sebutan Majlis Wali atau Majelis Ulama pada masa sekarang ini).
Nama-Nama Walisongo Periode Pertama
Pendapat lain yang mengatakan bahwa Walisongo adalah sebuah majelis dakwahyang pertama kali didirikan oleh Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim) pada tahun 1404 Masehi (808 Hijriah). Saat itu, majelis dakwah Walisongo beranggotakan:
  1. Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik, berasal dari Turki ahli mengatur negara. Berdakwah di Jawa bagian timur. Wafat di Gresik pada tahun 1419 M. Makamnya terletak satu kilometer dari sebelah utara pabrik Semen Gresik.
  2. Maulana Ishaq berasal dari Samarkand dekat Bukhara-uzbekistan/Rusia. Beliau ahli pengobatan. Setelah tugasnya di Jawa selesai Maulana Ishak pindah ke Samudra Pasai dan wafat di sana.
  3. Syekh Jumadil Qubro, berasal dari Mesir. Beliau berdakwah keliling. Makamnya di Troloyo Trowulan, Mojokerto Jawa Timur.
  4. Maulana Muhammad Al Maghrobi, berasal dari Maroko, beliau berdakwah keliling. Wafat tahun 1465 M. Makamnya di Jatinom Klaten, Jawa Tengah.
  5. Maulana Malik Isroil berasal dari Turki, ahli mengatur negara. Wafat tahun 1435 M. Makamnya di Gunung Santri.
  6. Maulana Muhammad Ali Akbar, berasal dari Persia Iran. Ahli pengobatan. Wafat 1435 M. Makamnya di Gunung Santri.
  7. Maulana Hasanuddin berasal dari Palestina Berdakwah keliling. Wafat pada tahun 1462 M. Makamnya disamping masjid Banten Lama.
  8. Maulana Alayuddin berasal dari Palestina. Berdakwah keliling. Wafat pada tahun 1462 M. Makamnya disamping masjid Banten Lama.
  9. Syekh Subakir, berasal dari Persia, ahli menumbali (metode rukyah) tanah angker yang dihuni jin-jin jahat tukang menyesatkan manusia. Setelah para Jin tadi menyingkir dan lalu tanah yang telah netral dijadikan pesantren. Setelah banyak tempat yang ditumbali (dengan Rajah Asma Suci) maka Syekh Subakir kembali ke Persia pada tahun 1462 M dan wafat di sana. Salah seorang pengikut atau sahabat Syekh Subakir tersebut ada di sebelah utara Pemandian Blitar, Jawa Timur. Disana ada peninggalan Syekh Subakir berupa sajadah yang terbuat dari batu kuno.

Ke-9 orang tokoh ulama tersebut, Menurut buku Haul Sunan Ampel Ke-555 yang ditulis oleh KH. Mohammad Dahlan, dianggap sebagai para tokoh ulama yang menjadi anggota majelis dakwah Walisongo periode pertama.
Sejarah Kedatangan WaliSongo di Indonesia
Walisongo periode pertama diperkirakan mulai dikenal pada akhir masa kerajaan Majapahit (daerah Jawa Timur) dan Kerajaan Pajajaran (daerah Jawa Barat). Semasa dengan Sultan Muhammad I (Mehmed I Celeby) ketika memerintah kerajaan Turki Utsmaniah (1403-1421 M).
Diriwayatkan setelah Sultan Mehmed I Celebey mendapat kabar dari para pedagang Gujarat bahwa di Pulau Jawa ada dua kerajaan Hindu yaitu Majapahit dan Pajajaran. Di antara rakyatnya ada yang beragama Islam tapi hanya terbatas pada keluarga pedagang Gujarat yang kawin dengan para penduduk pribumi yaitu di kota-kota pelabuhan. Maka Sultan pun kemudian mengirim surat kepada pembesar Islam di Afrika Utara dan Timur Tengah yang isinya meminta para ulama yang mempunyai karomah untuk dikirim ke pulau Jawa. Maka terkumpullah sembilan ulama berilmu tinggi serta memiliki karomah seperti disebutkan di atas untuk menyebarkan Islam di seluruh daerah tanah Jawa, termasuk di daerah lainnya di Indonesia dan Asia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar